Selasa, 11 September 2012

Hikmah dari sebuah perniagaan

Pada saat itu saya hendak membeli sekilo buah kelengkeng untuk keponakan. Langsung saja waktu itu saya langsung tancap gas ke salah satu penjual yang terdapat disisi jalan raya utama. Setelah saya amati ternyata dari sekian banyak penjual yang biasanya berjualan hanya ada satu penjual buah kelengkeng .Saya lihat ternyata cukup ramai dengan pembeli. Setelah kesana dan menanyakan harga sekilo kelengkeng betapa terkejutnya saya waktu itu. Harga yang ditawarkan mahal banget bahkan dua kali lipat dari harga biasanya yang ditawarkan. Sempat saya berfikiran jelek atau su'udzon apakah karena pembelinya seorang cowok?.  Astaughfirullah, ataukah memang betul harganya segitu karena ada kenaikan harga beli dari supplier?. Akhirnya dengan rasa dongkol dihati sayapun jadi membeli sekilo buah kelengkeng tersebut. Transaksi perniagaanpun dimulai dan akhirnya buah kelengkeng sudah saya dapatkan. Tetapi ada yang mengganjal dengan buah kelengkeng tersebut. Bobotnya ringan dan jauh dari bobot aslinya yang saya minta. Bobot sekilo kelengkengpun ternyata hanya tujuh ratus gram. Sempat berfikir , kenapa?. Apakah ada yang salah dengan mesin timbangannya?. Ataukah itu suatu kesengajaan dari pihak penjual? yang mengurangi takaran timbangan. Wallahua'lam.  Setelah sampai di rumah alangkah terkejutnya bahwa kualitas buahnya tercampur dengan yang busuk.
Pengamatan saya akhirnya terus berlanjut. Waktu demi waktu saya mengamati penjual buah tersebut. Dagangannya terkadang berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Untuk saya sendiri akhirnya memutuskan untuk tidak mau membeli kepenjual buah tersebut. Segelintir orang terkadang mampir ketempat tersebut dengan terbukti beberapa mobil atau sepeda motor yang terparkir didepannya. Apakah mungkin  pembeli tersebut sebelumnya belum pernah membeli buah di sana?.Ya, pengamatan saya bahwa tempatnya relatif lebih sepi dibandingkan dengan saat saya membeli buah kelengkeng ditempat tersebut. Saya jadi bertanya dengan diri sendiri dan membuat sebuah rangkuman tentang sebuah perniagaan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Harusnya lebih baik jika,
- Penjual tersebut jujur tidak menaikkan harga semaunya sendiri dengan dalih aji mumpung ( contoh , mumpung hari Lebaran dll ). 
- Penjual tidak mencampur buah yang baik dengan buah yang busuk, dan sebaiknya untuk barang yang berkualitas buruk dipisah dan dijual dengan harga yang lebih rendah atau setidaknya jika tidak layak jual dibuang saja.
- Penjual tidak mengurangi takaran timbangan karena hak pembeli adalah mendapatkan barang sesuai dengan yang diinginkan.
- Yang utama adalah selalu berlaku jujur dan selalu ingat Allah.
Apabila penjual buah tersebut mau berlaku adil Insya Allah hasil perniagaan tersebut akan membawa berkah dari Allah. Baik penjual dan pembeli akan mendapatkan berkah dari sebuah perniagaan yang jujur.
Hamba berlindung kepadaMu ya Allah dari perbuatan yang tidak jujur dan perbuatan tidak adil.