Sabtu, 26 Januari 2019

Bintang Lux tahun 2000'an Febby Febiola

Kalau yang ini bagi saya adalah si lucky starnya LUX. 

Lux Refreshing beauty shower ( foto diambil dari dok @yaseelfabyan )
Saya senang menyebutnya si bintang LUX spesialist sabun cair. Meskipun sebenarnya sebel juga karena akhirnya dia juga ikut terpilih ikut jadi iconnya lux ( karena dalam hati saya lebih sregnya ke Cut Keke ) hehehe. Gara-gara demam sebel sama polah tingkahnya di sinetron Tersanjung yang suka berbuat jahat. Eitsssss....... gara-gara kalimat barusan terus kamu jangan ikut-ikutan sebel sama saya ya?. :-) . Sebenarnya tidak ada salahnya atas peran jahat yang dilakoni seorang Febby Febiola di sinetron laris tersebut karena toh di LUX dia benar-benar sangat cantik dan sangat pantas untuk jadi ikonnya. Beberapa iklan elektronik yang menampilkan produk LUX versinya Febby Febiola terlihat sangat segar dipandang mata.  
Dari beberapa versi iklannya LUX Febby Febiola semuanya sangat berkesan bagi para pencinta sabun LUX. Terutama saya sendiri yang sangat menyukai iklan lux versi ''car wash '' LUX refreshing beauty shower. Di dalam iklan ini Febby Febiola terlihat natural sekali. Print ad-nya dimajalah-majalah juga sangat keren. Konsepnya smart karena hanya memperlihatkan sisi kesegaran produk ini saja.  Beda dengan di iklan-iklan lux versinya dia yang lain yang memperlihatkan sisi kecantikan dan keanggunan seorang Febby . Tidak tahu kenapa beberapa pencinta LUX memang menyukai versi ini. Launching produknya juga sangat tepat karena bertepatan dengan musim kemarau tahun 2001. Dengan melihat iklan Lux refreshing beauty shower ini saya benar-benar terhanyut dalam kesegarannya dan tentu saja ingin buru-buru membeli produknya lalu mandi.....  hehehehe.
Apapun itu seorang Febby Febiola memang pantas menyandang salah satu iconnya LUX. Bagaimanakah menurut anda?. 




 
 

Kamis, 17 Januari 2019

Desy Ratnasari si bintang LUX Indonesia dekade 90'an

Inilah dia salah satu bintang LUX favorit saya...  

Lux Desy Ratnasari ( dok foto by asev wiryadisastra instagram @asevw )asev wiryadisastra(@asevw)
Siapa sih yang enggak kenal dia,,,
Entah berapa total sinetron yang telah dia bintangi, entah total berapa share rating yang dia peroleh setiap episode-episode sinetronnya, entah berapa total honor yang diperolehnya dari dunia keartisannya, entah berapa total gelar yang sudah dia dapatkan saat itu, entah berapa gelar lagi yang akan dia dapatkan sampai saat ini. Mungkin saat itu hanya ada beberapa gelintir nama artis yang selalu muncul silih berganti di stasiun - stasiun swasta tanah air. Mereka adalah Paramitha Rusady, Ayu Azhari , Nia Zulkarnaen, dan tentu saja idola saya Desy Ratnasari, meskipun beberapa nama mulai bermunculan seperti Cut Keke, Vira Yuniar dan Tamara Bleszynski. Untuk dua nama yang terakhir mungkin mulai dikenal di akhir-akhir dekade 90'an meskipun  sebenarnya Tamara Blezsynski sudah menyandang bintang lux lebih dulu dibandingkan Desy Ratnasari. 

Hingga akhirnya LUX pun ikut terpikat juga untuk meminangnya dengan bergabung bersama Nadia Hutagalung dan Tamara Blezynski.   
Sempat diragukan oleh banyak pihak karena LUX sebelumnya lebih memilih artis-artis berwajah blasteran seperti Nadia Hutagalung dan Tamara Blezynski. Tetapi.. ketika mendadak tayangan iklan LUX terbaru muncul di layar kaca, publik pun terhenyak ternyata tayangan iklannya sangat keren dan sangat glamour. Tidak lupa media-media Infotainment dan media - media cetak turut andil ikut mempromosikan sisi lain dari Desy ini yang ternyata sanggup membawa nama Lux ini masuk dalam merk sabun yang digemari oleh khalayak ramai. 

Untuk LUX dan Desy Ratnasari adalah dua produk yang saling menguntungkan. Saat itu ketika orang melihat Desy maka orang akan melihat sisi keLUX'annya dia sebagai publik figure. Begitu juga sebaliknya ketika orang membeli sabun LUX yang dibintangi oleh Desy maka orang akan melihat sisi Desy dalam sekotak sabun LUX itu.

Desy Ratnasari dalam sekotak sabun lux yang begitu memesona banyak orang. Banyak kenangan yang terbangun dari iklan-iklan LUXnya Desy yang begitu menerbangkan fikiran kita ke era dekade 90'an. 

Begitulah sekiranya.