Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ...
Dikisahkan seseorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bersedekah sembunyi – sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun. Kerja khusus untuk bersedekah tapi sembunyi – sembunyi. Sudah terkumpul, pergi keluar malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di jalanan. “Wah ini orang
Dikisahkan seseorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bersedekah sembunyi – sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun. Kerja khusus untuk bersedekah tapi sembunyi – sembunyi. Sudah terkumpul, pergi keluar malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di jalanan. “Wah ini orang
susah”, kasih uang ia menutup wajahnya memberikan bungkusan uang itu dan lari supaya tidak diketahui wajahnya.
Pagi hari gempar di kampung. Ada pelacur diberi sedekah oleh orang sembunyi – sembunyi.
Laki-laki yang bersedekah itu berkata “Subhanallah!! Salah beri, aku kira wanita susah ternyata pelacur”, “Ya Rabb aku setahun mengumpulkan uang untuk dapat pahala sedekah yang sembunyi – sembunyi ternyata uangku untuk pelacur”.
Tapi ia tidak putus asa...
Ia kumpulkan lagi uang sampai setahun yang jumlahnya sekian ribu dinar. Sekarang aku tidak mau tertipu, pilih – pilih dulu. Dilihatnya orang sedang duduk diam saja di satu tempat yang gelap. “ini pasti orang susah”, diberi padanya lalu lari.
Paginya gempar lagi, pencuri sedang ingin mencuri mendapat uang sedekah dengan jumlah uang yang besar.
“Ya Rabb 2 tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah dengan sembunyi – sembunyi. Tahun pertama pelacur, tahun kedua pencuri”.
Ia tidak jera...
Ia kumpulkan lagi sampai 1 tahun. “Ya Rabb ini yang terakhir, kalau sudah masih lagi sampai sedekah bukan kepada mustahiq, selesai Ya Rabb aku tidak mampu lagi”.
Dia lihat orangtua tengah malam jalan sendiri dengan tongkatnya tertatih – tatih. “Wah ini orang yang pasti berhak, malam – malam begini orangtua jalan malam - malam dengan tongkat pasti orang susah”.
Dilemparnya uang itu “ini untukmu” dan ia pun pergi.
Pagi hari gempar lagi kampung, “ada kabar apa?” orang paling kaya dan paling kikir dapat uang semalam oleh orang yang sedekah sembunyi – sembunyi.
“Ya Rabb yang pertama pelacur, yang kedua pencuri, yang ketiga orang paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb apa arti dari perbuatanku?”.
Ia pun diam dan berlalu...
20 tahun kemudian…
Allah Swt sampaikan kabar padanya ada dua orang ulama besar adik kakak. Muridnya puluhan ribu dan ia termasuk orang yang asyik dengan ulama itu. Ini ulama adik kakak dua – duanya orang yang sangat luar biasa ilmunya luas, pengikutnya puluhan ribu.
Ia berkata “Subhanallah!! ini ulama adik kakak siapa ayahnya?”.
Kasak – kusuk tanya kesana – kemari ternyata 2 orang anak itu adalah ibunya seorang pelacur dulu tapi tengah malam ada yang memberi sedekah sembunyi – sembunyi. Ibunya itu melacur untuk nafkah anaknya maka setelah ia menerima sedekah lantas ia bertaubat dari pelacurannya dan ia sekolahkan kedua anaknya dengan hartanya itu. Allah jadikan dengan harta itu anak ini jadi orang baik menjadi ulama besar dan pahalanya kembali padanya.
Airmatanya mengalir...
Ternyata yang kuberikan 20 tahun yang lalu Allah menjadikannya berlipat ganda sampai muncul 2 orang ulama shalih sampai puluhan ribu orang yang beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk dia. Ini keikhlasan seseorang.
Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat. Masya Allah ratusan ribu yang mengantar jenazahnya. Siapa orang itu?
Orang itu dulu pencuri, saat ia sedang mencuri ia berdoa kepada Allah
“Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku taubat”. Ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat ia bersedekah, ia masuk ibadah dan ia tidak keluar dari tempat ibadahnya sampai Allah angkat ia menjadi orang yang shalih.
Lantas ia (orang yg bersedekah yg terharu atas dua kabar itu berkata) berdoa
“Ya Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orangtua yang paling kaya dan kikir di kampung kami”.
“Ternyata orang itu sudah wafat tapi ia pindah ke tempat lain berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk membangun Baitul Maal bagi para anak yatim sampai sekarang itu hartanya masih makmur”.
Mengapa..?
Ternyata gara – gara dia malu tengah malam katanya, dia yg kaya kikir, tengah malam ada yang sedekahi.
Dia berkata...
“ini orang sedekah padaku, sementara aku tidak pernah sedekah. Aku nafkahkan seluruh hartaku dan harta ini untuk baitul maal” dan untungnya terus berlipat ganda sampai 20 tahun tidak berhenti. Ini pelipatgandakan di dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah Swt.
Jangan ditanya bagaimana manfaat untuk pemberi sedekah. Bagi penerimanya saja demikian dahsyat...
Memberi sedekah tak ada yang salah, tinggal tugas kita meluruskan niat sedekah kita...
Wallahu A’lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar